Kamis, 29 Mei 2008

Sejarah Hidup Muhammad

Kedua orang utusan itu ialah 'Amr bin'l-'Ash dan Abdullah bin
Abi Rabi'a. Kepada Najasyi dan kepada para pembesar istana
mereka mempersembahkan hadiah-hadiah dengan maksud supaya
mereka sudi mengembalikan orang-orang yang hijrah dari Mekah
itu kepada mereka.

"Paduka Raja," kata mereka, "mereka datang ke negeri paduka
ini adalah budak-budak kami yang tidak punya malu. Mereka
meninggalkan agama bangsanya dan tidak pula menganut agama
paduka; mereka membawa agama yang mereka ciptakan sendiri,
yang tidak kami kenal dan tidak juga paduka. Kami diutus
kepada paduka oleh pemimpin-pemimpin masyarakat mereka, oleh
orang-orang tua, paman mereka dan keluarga mereka sendiri,
supaya paduka sudi mengembalikan orang-orang itu kepada
mereka. Mereka lebih mengetahui betapa orang-orang itu
mencemarkan dan memaki-maki."

Sebenarnya kedua utusan itu telah mengadakan persetujuan
dengan pembesar-pembesar istana kerajaan, setelah mereka
menerima hadiah-hadiah dari penduduk Mekah, bahwa mereka akan
membantu usaha mengembalikan kaum Muslimin itu kepada pihak
Quraisy. Pembicaraan mereka ini tidak sampai diketahui raja.
Tetapi baginda menolak sebelum mendengar sendiri keterangan
dari pihak Muslimin. Lalu dimintanya mereka itu datang
menghadap

"Agama apa ini yang sampai membuat tuan-tuan meninggalkan
masyarakat tuan-tuan sendiri, tetapi tidak juga tuan-tuan
menganut agamaku, atau agama lain?" tanya Najasyi setelah
mereka datang.

Yang diajak bicara ketika itu ialah Ja'far b. Abi b. Talib.

"Paduka Raja," katanya, "ketika itu kami masyarakat yang
bodoh, kami menyembah berhala, bangkaipun kami makan, segala
kejahatan kami lakukan, memutuskan hubungan dengan kerabat,
dengan ketanggapun kami tidak baik; yang kuat menindas yang
lemah. Demikian keadaan kami, sampai Tuhan mengutus seorang
rasul dari kalangan kami yang sudah kami kenal asal-usulnya,
dia jujur, dapat dipercaya dan bersih pula. Ia mengajak kami
menyembah hanya kepada Allah Yang Maha Esa, dan meninggalkan
batu-batu dan patung-patung yang selama itu kami dan
nenek-moyang kami menyembahnya. Ia menganjurkan kami untuk
tidak berdusta untuk berlaku jujur serta mengadakan hubungan
keluarga dan tetangga yang baik, serta menyudahi pertumpahan
darah dan perbuatan terlarang lainnya. Ia melarang kami
melakukan segala kejahatan dan menggunakan kata-kata dusta,
memakan harta anak piatu atau mencemarkan wanita-wanita yang
bersih. Ia minta kami menyembah Allah dan tidak
mempersekutukanNya. Selanjutnya disuruhnya kami melakukan
salat, zakat dan puasa. [Lalu disebutnya beberapa ketentuan
Islam]. Kami pun membenarkannya. Kami turut segala yang
diperintahkan Allah. Lalu yang kami sembah hanya Allah Yang
Tunggal, tidak mempersekutukan-Nya dengan apa dan siapa pun
juga. Segala yang diharamkan kami jauhi dan yang dihalalkan
kami lakukan. Karena itulah, masyarakat kami memusuhi kami,
menyiksa kami dan menghasut supaya kami meninggalkan agama
kami dan kembali menyembah berhala; supaya kami membenarkan
segala keburukan yang pernah kami lakukan dulu. Oleh karena
mereka memaksa kami, menganiaya dan menekan kami, mereka
menghalang-halangi kami dari agama kami, maka kamipun keluar
pergi ke negeri tuan ini. Tuan jugalah yang menjadi pilihan
kami. Senang sekali kami berada di dekat tuan, dengan harapan
di sini takkan ada penganiayaan."

"Adakah ajaran Tuhan yang dibawanya itu yang dapat tuan-tuan
bacakan kepada kami?" tanya Raja itu lagi.

"Ya," jawab Ja'far; lalu ia membacakan Surah Mariam dari
pertama sampai pada firman Allah:

"Lalu ia memberi isyarat menunjuk kepadanya. Kata mereka:
Bagaimana kami akan bicara dengan anak yang masih muda belia?
Dia (Isa) berkata: 'Aku adalah hamba Allah, diberiNya aku
Kitab dan dijadikanNya aku seorang nabi. DijadikanNya aku
pembawa berkah dimana saja aku berada, dan dipesankanNya
kepadaku melakukan sembahyang dan zakat selama hidupku. Dan
berbaktilah aku kepada ibuku, bukan dijadikanNya aku orang
congkak yang celaka. Bahagialah aku tatkala aku dilahirkan,
tatkala aku mati dan tatkala aku hidup kembali!'" (Qur'an 19:
29-33)

Setelah mendengar bahwa keterangan itu membenarkan apa yang
tersebut dalam Injil, pemuka-pemuka istana itu terkejut:
"Kata-kata yang keluar dari sumber yang mengeluarkan kata-kata
Yesus Kristus'" kata mereka.

Najasyi lalu berkata: "Kata-kata ini dan yang dibawa oleh
Musa, keluar dari sumber cahaya yang sama. Tuan-tuan (kepada
kedua orang utusan Quraisy) pergilah. Kami takkan menyerahkan
mereka kepada tuan-tuan!"

Keesokan harinya 'Amr bin'l-'Ash kembali menghadap Raja dengan
mengatakan, bahwa kaum Muslimin mengeluarkan tuduhan yang
luarbiasa terhadap Isa anak Mariam. Panggillah mereka dan
tanyakan apa yang mereka katakan itu.

Setelah mereka datang, Ja'far berkata: Tentang dia pendapat
kami seperti yang dikafakan Nabi kami: 'Dia adalah hamba Allah
dan UtusanNya, RuhNya dan FirmanNya yang disampaikan kepada
Perawan Mariam."

Najasyi lalu mengambil sebatang tongkat dan menggoreskannya di
tanah. Dan dengan gembira sekali baginda berkata:

"Antara agama tuan-tuan dan agama kami sebenarnya tidak lebih
dari garis ini."

Setelah dari kedua belah pihak itu didengarnya, ternyatalah
oleh Najasyi, bahwa kaum Muslimin itu mengakui Isa, mengenal
adanya Kristen dan menyembah Allah.

Selama di Abisinia itu kaum Muslimin merasa aman dan tenteram.
Ketika kemudian disampaikan kepada mereka, bahwa permusuhan
pihak Quraisy sudah berangsur reda, mereka lalu kembali ke
Mekah untuk pertama kalinya - dan Muhammadpun masih di Mekah.

Akan tetapi, setelah kemudian ternyata, bahwa penduduk Mekah
masih juga mengganggunya dan mengganggu sahabat-sahabatnya,
merekapun kembali lagi ke Abisinia. Mereka terdiri dari
delapanpuluh orang tanpa wanita dan anak-anak. Adakah kedua
kali hijrah mereka itu hanya semata-mata melarikan diri dari
gangguan ataukah meskipun dalam perencanaan Muhammad sendiri -
mereka mempunyai tujuan politik? Sebaiknya ahli sejarah akan
dapat mengungkapkan hal ini.

Sudah pada tempatnya bagi penulis sejarah hidup Muhammad akan
bertanya: bagaimana Muhammad dapat tenang membiarkan
sahabat-sahabatnya pergi ke Abisinia, padahal agama penduduk
itu adalah agama Nasrani, agama ahli kitab, Nabi mereka Isa
yang diakui kerasulannya oleh Islam? Lalu ia tidak kuatir
mereka akan tergoda seperti yang dilakukan oleh Quraisy
walaupun dengan cara lain? Bagaimana pula ia akan merasa
tenang terhadap godaan itu, mengingat Abisinia adalah negeri
makmur; yang tidak sama dengan Mekah; dan lebih dapat
mempengaruhi daripada Quraisy? Kenyataannya, dari kalangan
Muslimin yang pergi ke Abisinia itu sudah ada seorang yang
masuk Kristen. Kenyataan ini menunjukkan, bahwa kekuatiran
akan adanya godaan ini seharusnya selalu ada pada Muhammad
mengingat keadaannya yang masih lemah dan mereka yang menjadi
pengikutnya masih menyangsikan kemampuannya melindungi diri
mereka sendiri atau akan dapat mengalahkan musuh mereka. Besar
sekali dugaan bahwa hal demikian memang sudah terlintas dalam
pikiran Muhammad, melihat tingkat kecerdasannya yang begitu
tinggi dengan ketajaman pikiran dan pandangannya yang jauh,
yang semuanya itu seimbang dengan jiwa besarnya, dengan
kemurnian rohaninya, budi pekerti yang luhur serta perasaannya
yang halus sekali itu.

Tetapi sungguhpun begitu, dari segi ini ia yakin dan tenang
sekali. Pada waktu itu - dan sampai pada waktu pembawa risalah
itu wafat - inti ajaran Islam masih bersih sekali,
kemurniannya masih belum ternodakan. Seperti ajaran Nasrani di
Najran, Hira dan Syam, begitu juga paham Nasrani di Abisinia
sudah dijangkiti oleh noda, perselisihan antara mereka yang
menuhankan Ibu Mariam dengan mereka yang menuhankan Isa.
Disamping ada lagi yang berlainan dengan kedua golongan itu,
mereka yang masih mengambil dari sumber ajaran yang murni,
yang tidak perlu dikuatirkan.

Sebenarnya, kebanyakan agama-agama itu sesudah beberapa
generasi saja berjalan, sudah dijangkiti oleh semacam
paganisma, meskipun bukan dari jenis rendahan, yang waktu itu
berkembang di negeri-negeri Arab; tetapi bagaimanapun
paganisma juga.

Kedatangan Islam merupakan musuh berat buat paganisma dalam
segala bentuk dan coraknya. Ditambah lagi, bahwa agama Nasrani
waktu itu sudah mengakui adanya suatu golongan klas khusus di
kalangan pemuka-pemuka agama - yang oleh Islam samasekali
tidak dikenal - yang pada waktu itu merupakan golongan
tertinggi dan paling suci. Juga pada waktu itu - dan dasar ini
tetap berlaku - Islam merupakan agama yang menjunjung jiwa
manusia ke puncak tertinggi. Tak ada peluang yang akan dapat
menghubungkan manusia dengan Tuhannya selain daripada baktinya
dan perbuatan yang baik, dan orang harus mencintai sesamanya
seperti mencintai dirinya. Tidak ada berhala-berhala, tidak
ada pendeta-pendeta, tidak ada dukun-dukun dan tidak ada
apapun yang akan merintangi jiwa manusia itu untuk berhubungan
dengan seluruh wujud ini dengan perbuatan dan kelakuan yang
baik. Allah juga yang akan membalas segala perbuatan itu
dengan berlipat ganda.

Dan ruh! Soal ruh adalah urusan Tuhan. Ruh yang berhubungan
dengan kekekalan dan keabadian zaman. Segala perbuatan baik
bagi ruh ini tak ada tabir yang akan menutupinya dari Tuhan,
dan tak ada kekuasaan apapun selain Allah. Orang-orang yang
kaya, yang kuat atau yang jahat dapat saja menyiksa jasad ini,
dapat saja memisahkannya dari segala kesenangan dan hawa nafsu
dan dapat saja menghancurkan semua itu, tetapi ruh atau jiwa
itu takkan dapat mereka kuasai selama yang bersangkutan mau
menempatkannya lebih tinggi di atas segala kekuasaan materi
dan waktu, dan tetap berhubungan dengan seluruh alam ini.

Manusia itu akan mendapat balasan atas segala perbuatannya
bilamana kelak setiap jiwa menerima balasan menurut apa yang
telah dikerjakannya. Ketika itu seorang ayah takkan dapat
menolong anaknya, dan seorang anak takkan pula dapat menolong
ayahnya sedikitpun. Ketika itu harta si kaya. sudah tak
berguna lagi, tidak juga si kuat dengan kekuatannya, atau
ahli-ahli teologi itu dengan ilmu ketuhanannya. Tetapi yang
penting hanyalah perbuatan mereka, yang nanti akan menjadi
saksi. Ketika itulah seluruh alam wujud berpadu semua dalam
kekekalan dan keabadiannya. Tuhan tidak akan memperlakukan
tidak adil terhadap siapapun. "Dan balasan yang kamu terima
hanya menurut apa yang kamu perbuat."

Bagaimana Muhammad akan merasa kuatir akan adanya godaan
terhadap mereka yang sudah diajarkan semua arti ini, sudah
ditanamkan ke dalam jiwa mereka dan sudah pula akidah dan iman
itu terpateri dalam lubuk hati mereka! Bagaimana pula ia akan
merasa kuatir akan adanya godaan, sedang teladan yang
diberikannya itu hidup dihadapan mereka, dengan pribadinya
yang begitu dicintai, sehingga kecintaan mereka kepadanya
melebihi cintanya kepada diri sendiri kepada anak keluarganya!
Pribadi, yang telah menempatkan akidah itu diatas semua raja
di muka bumi ini, di langit, dengan matahari dan bulan,
tatkala ia mengatakan kepada pamannya: "Demi Allah, kalaupun
mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan meletakkan
bulan di tangan kiriku, dengan maksud supaya aku meninggalkan
tugas ini, sungguh tidak akan kutinggalkan, biar nanti Allah
yang akan membuktikan kemenangan itu di tanganku, atau aku
binasa karenanya."

Pribadi inilah, pribadi yang telah disinari cahaya iman
kebijaksanaan dan keadilan, kebaikan, kebenaran serta
keindahan; di samping itu adalah pribadi yang penuh rasa
rendah hati, rasa kesetiaan serta keakraban dan kasih-sayang.

Karena itulah, sedikitpun tidak goyah hatinya melepaskan
sahabat-sahabatnya berangkat hijrah ke Abisinia. Keadaan
mereka yang sudah merasa aman di dekat Najasyi, merasa tenang
dengan agama mereka di tengah-tengah masyarakat yang tidak
punya hubungan famili atau pertalian batin itu, membuat pihak
Quraisy lebih menyadari, bahwa gangguan mereka terhadap kaum
Muslimin - sebagai masyarakat dari sesama mereka, dari
keluarga mereka dan seketurunan pula - adalah suatu
penganiayaan, suatu perbuatan kekerasan dan demoralisasi yang
tak berkesudahan. Itu semua adalah suatu tekanan dengan
pelbagai macam siksaan kepada mereka yang sudah begitu kuat
jiwanya untuk menerima siksaan demikian itu. Tetapi mereka
sekarang sudah tidak lagi mendapat sesuatu gangguan. Mereka
sudah menganggap, bahwa ketabahan menghadapi segala
penderitaan itu adalah suatu pendekatan kepada Tuhan, dan
suatu ampunan.

Waktu itu 'Umar ibn'l-Khattab adalah pemuda yang gagah
perkasa, berusia antara tigapuluh dan tigapuluh lima tahun.
Tubuhnya kuat dan tegap, penuh emosi dan cepat naik darah.
Kesenangannya foya-foya dan minum-minuman keras. Tetapi
terhadap keluarga ia bijaksana dan lemah-lembut. Dari kalangan
Quraisy dialah yang paling keras memusuhi kaum Muslimin.

Akan tetapi sesudah ia mengetahui, bahwa mereka sudah hijrah
ke Abisinia dan mengetahui pula rajanya memberikan
perlindungan kepada mereka, iapun merasa kesepian berpisah
dengan mereka itu. Ia merasakan betapa pedihnya hati, betapa
pilunya perasaan mereka berpisah dengan tanah air.

Tatkala itu Muhammad sedang berkumpul dengan
sahabat-sahabatnya yang tidak ikut hijrah, dalam sebuah rumah
di Shafa. Di antara mereka ada Hamzah pamannya, Ali bin Abi
Talib sepupunya, Abu Bakr b. Abi Quhafa dan Muslimin yang
lain. Pertemuan mereka ini diketahui 'Umar. Iapun pergi
ketempat mereka, ia mau membunuh Muhammad. Dengan demikian
bebaslah Quraisy dan kembali mereka bersatu, setelah mengalami
perpecahan, sesudah harapan dan berhala-berhala mereka hina.

Di tengah jalan ia bertemu dengan Nu'aim b. Abdullah. Setelah
mengetahui maksudnya, Nuiaim berkata:

"Umar, engkau menipu diri sendiri. Kaukira keluarga 'Abd
Manaf. akan membiarkan kau merajalela begini sesudah engkau
membunuh Muhammad? Tidak lebih baik kau pulang saja ke rumah
dan perbaiki keluargamu sendiri?!"

Pada waktu itu Fatimah, saudaranya, beserta Sa'id b. Zaid
suami Fatimah sudah masuk Islam. Tetapi setelah mengetahui hal
ini dari Nu'aim, Umar cepat-cepat pulang dan langsung menemui
mereka. Di tempat itu ia mendengar ada orang membaca Qur'an.
Setelah mereka merasa ada orang yang sedang mendekati, orang
yang membaca itu sembunyi dan Fatimah menyembunyikan kitabnya.

"Aku mendengar suara bisik-bisik apa itu?!" tanya Umar.

Karena mereka tidak mengakui, Umar membentak lagi dengan suara
lantang: "Aku sudah mengetahui, kamu menjadi pengikut Muhammad
dan menganut agamanya!" katanya sambil menghantam Sa'id
keras-keras. Fatimah, yang berusaha hendak melindungi
suaminya, juga mendapat pukulan keras. Kedua suami isteri itu
jadi panas hati.

"Ya, kami sudah Islam! Sekarang lakukan apa saja," kata
meteka.

Tetapi Umar jadi gelisah sendiri setelah melihat darah di muka
saudaranya itu. Ketika itu juga lalu timbul rasa iba dalam
hatinya. Ia menyesal. Dimintanya kepada saudaranya supaya
kitab yang mereka baca itu diberikan kepadanya. Setelah
dibacanya, wajahnya tiba-tiba berubah. Ia merasa menyesal
sekali atas perbuatannya itu. Menggetar rasanya ia setelah
membaca isi kitab itu. Ada sesuatu yang luarbiasa dan agung
dirasakan, ada suatu seruan yang begitu luhur. Sikapnya jadi
lebih bijaksana.

Ia keluar membawa hati yang sudah lembut dengan jiwa yang
tenang sekali. Ia langsung menuju ke tempat Muhammad dan
sahabat-sahabatnya itu sedang berkumpul di Shafa. Ia minta
ijin akan masuk, lalu menyatakan dirinya masuk Islam. Dengan
adanya Umar dan Hamzah dalam Islam, maka kaum Muslimin telah
mendapat benteng dan perisai yang lebih kuat.

Dengan Islamnya Umar ini kedudukan Quraisy jadi lemah sekali.
Sekali lagi mereka mengadakan pertemuan guna menentukan
langkah lebih lanjut. Sebenarnya peristiwa ini telah
memperkuat kedudukan kaum Muslimin, telah memberikan unsur
baru berupa kekuatan yang luarbiasa yang menyebabkan kedudukan
Quraisy terhadap kaum Muslimin dan kedudukan mereka terhadap
Quraisy sudah tidak seperti dulu lagi. Keadaan kedua belah
pihak ini kemudian diteruskan oleh suatu perkembangan politik
baru, penuh dengan peristiwa-peristiwa, dengan
pengorbanan-pengorbanan dan kekerasan-kekerasan baru lagi,
yang sampai menyebabkan terjadinya hijrah dan munculnya
Muhammad sebagai politikus di samping Muhammad sebagai Rasul....!!!

Rabu, 28 Mei 2008

Arti Cinta

Adakah secercah harapan yang kau titipkan untukku
Adakah sekeping cinta hati yang bisa aku singgahi
Adakah segenggam mimpi yang bisa kau simpan untukku..
Agar kepingan ini bisa bersatu kembali.
Setelah hancur berkeping-keping..
Cinta…
Hidup terasa hampa tanpamu..
Raga ini terasa hancur
Bagai puing-puing bangunan
Yang berserakan tanpa sentuhan kasihmu..
Cinta…
Setiap orang selalu memanggil manamu
Setiap orang selalu membutuhkanmu
Setiap orang berusaha menggapaimu
Cinta….
Mengapa ada saja yang selalu mengganggumu
Mengapa ada saja yang selalu mempermainkanmu
Merayumu, membuaimu..
Kemudian mencampakkanmu..
Cinta…
Engkau terlalu indah untuk disakiti
Engkau terlalu berharga untuk dipermainkan
Engkau terlalu sempurna untuk dicampakkan.
Cinta…
Jadilah engkau bak mutiara dilautan
Yang selalu bersinar
Memancarkan cahayanya yang berkilauan
Walau engkau berada dalam lumpur yang paling dalam..
Cinta….
Sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling….(saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian dll).
Cinta……
Tidak dapat dipaksakan, cinta hanya dapat berjalan apabila ke-2 belah phiak melakukan “saling” tersebut…
cinta…..
Tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan diri sendiri.
Karena dalam berhubungan, pasangan kita pasti menginginkan suatu perhatian lebih
dan itu hanya bisa di dapat dari pengertian pasangannya.
Cinta adalah memberikan kasih sayang bukannya rantai.
Cinta juga tidak bisa dipaksakan dan datangnya pun kadang secara tidak di sengaja.
Cinta indah namun kepedihan yang ditinggalkannya
kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri.
Batas cinta dan benci juga amat tipis
tapi dengan cinta dunia yang kita jalani serasa lebih ringan.
Cinta itu perasaan seseorang terhadap lawan jenisnya
karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh lawan jenisnya (misalnya sifat, wajah dan lain lain).
Namun diperlukan pengertian dan saling memahami untuk dapat melanjutkan hubungan,
haruslah saling menutupi kekurangan dan mau menerima pasangannya apa adanya,
tanpa pemaksaan oleh salah satu pihak.
Berbagi suka bersama dan berbagi kesedihan bersama.
Cinta….
Sesuatu yang murni, putih, tulus dan suci
yang timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang dibuat-buat,
Pribadi cinta itu dapat membuat orang itu dapat termotivasi untuk melakukan perubahan yang lebih baik daripada sebelum ia mengenal cinta itu.
Cinta itu sesuatu yang suci dan janganlah kita menodai cinta yang suci itu dengan ke-egoisan kita
yang hanya menginginkan enaknya buat kita dan ndak enaknya buat kamu.


Bila Al Qur’an Bisa Bicara???…..


Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatikuDengan wudu’ aku kau sentuh dalam keadaan suciAku kau pegang, kau junjung dan kau pelajariAku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hariSetelah usai engkaupun selalu menciumku mesra Sekarang engkau telah dewasa…Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku…
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah…Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja? Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.Dulu…pagi-pagi…surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halamanSore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau….. Sekarang… pagi-pagi sambil minum kopi…engkau baca Koran pagi atau nonton berita TVWaktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan…Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah)Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawiTidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmuSepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmuAku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatkuDi meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerjaDi Komputermu pun kau putar musik favoritmuJarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantunE-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikanEngkau terlalu sibuk dengan urusan duniamuBenarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakankuBila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TVMenonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron lagaDi depan komputer berjam-jam engkau betah dudukHanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampahWaktupun cepat berlalu…aku menjadi semakin kusam dalam lemariMengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutuSeingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembaliItupun hanya beberapa lembar darikuDengan suara dan lafadz yang tidak semerdu duluEngkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ? Bilaengkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba Engkau akandiperiksa oleh para malaikat suruhanNya Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu…Setiap saat berlalu…kuranglah jatah umurmu…Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktuApabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati…Di kuburmu nanti….Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampanYang akan membantu engkau membela diriBukan koran yang engkau baca yang akan membantumu Dari perjalanan di alam akhiratTapi Akulah “Qur’an” kitab sucimuYang senantiasa setia menemani dan melindungimuPeganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hariKarena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suciYang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu…Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmuLetakkan aku selalu di depan meja kerjamuAgar engkau senantiasa mengingat TuhanmuSentuhilah aku kembali…Baca dan pelajari lagi aku….Setiap datangnya pagi dan sore hariSeperti dulu….dulu sekali…Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos…Di surau kecil kampungmu yang damaiJangan aku engkau biarkan sendiri….Dalam bisu dan sepi….Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. . ( ^_^ )

Selasa, 27 Mei 2008

PINTA KU TUHAN

Tuhan,Akankah ia tahu
Bahwa aku selalu berdoa untuknya
Bahwa aku selalu menantikan sosoknya
Bahwa aku selalu melamunkan senyumnya
Karena Tuhan,Mungkin aku sedang jatuh cinta padanya
Dan Tuhan,Aku pun masih berharap
Bahwa ia akan berdoa tentangku
Bahwa ia akan menantikan sosokku
Bahwa ia akan melamunkan senyumku



"KANGEN"
Kurasakan angin bertiup semilir
Menerbangkan debu-debu yang perlahan menyapu wajahku
Menyusup hingga ke sela mataku
Hingga kurasakan pedih dan perlahan kurasakan air mata mulai menggenang dipelupuk mata
Mengalir melewati pipi, meninggalkan jejak basah
Mungkin air mata ini mewakili perasaan sedih yang tengah kurasakan


"ANGIN"
Angin…..Engkau bertiup sepoi - sepoi
menyapa sang dedaunan Indah nian
Oh angin….
Kurindu padanya
Bisakah kauhantar rinduku
Pada pujaan hatinan jauh di sana?
Angin….Andai aku bisa terbang
bebas sepertimu
Aku ingin menyapa sang mentari
burung - burung dan membelai sang dedaunandan
memberi senyum terindah untuknya


"TIGA TAHUN SUDAH"
Hari ini tanggal 26 desember
Tanggal yang sama dengan peristiwa itu
Peristiwa yang akan kukenang
seumur hidupku...
Peristiwa apa?
tiga tahun yang lalu tak akan aku lupa
tiga tahun yang lalu adalah titik penting hidupku
tiga tahun lalu pula aku merasa sedih
tiga tahun lalu apa yang terjadi....????


"KESUNYIAN TANPA KAMU"
Terengah ku berjalan meniti kesunyian ini
Kemudian aku berteriak
mengusir sepi,Dimana hanya ada gema
yang menunjukkan bahwa aku memang
sendiriOh Tuhan….Aku terjatuh
dalam kegelapan malam ini
Tak kulihat sedikit cahayapun
di jalan ini Bahkan
bulan dan bintangpun enggan terangi jalanku
Aku bingung dan berjalan dengan arah tak menentu
Apakah jalan ini memang tak berujung ??
Apakah malam ini takkan berganti siang ??
Dibawah pohon kenangan ini aku tertunduk
meratapi kesunyian dimana kau tak lagi di sisi
Dimana kau pergi dan aku hanya sanggup menatap punggung mu
dengan tersenyum dan berharap
kau akan bahagia
Disinilah aku akan selalu ada menanti
sebuah keajaiban itu datang
Berharap fajar akan datang dan
aku masih dapat menatapmu lebih dekat lagi..


"AKU"
Aku,Aku yang selalu ada di sisimu
Aku yang menemanimu,mengagumimu, menyayangimu.
Aku yang berikan seluruh hatiku untukmu,
untuk mencintaimu,
untuk kau khianati,untuk kau sakiti.
Aku yang ingin bahagiakanmu,
dengan sepenuh hatiku,dengan sepenuh jiwaku,hingga akhir hidupku.
Itu aku..........
AKU!
Bukan dia..!!!


"DERITA"
Kesedihan datang dan pergi…
Duka lara muncul silih berganti…
Tangis air mata tak kunjung reda…
Merayakan beban derita yang semakin menganga…
Dimanakah kau sang raja bahagia?
Kemanakah kau wahai ponggawa tawa?
Beban derita terasa semakin menggores nurani
Dibaluti nanah dan darah yang semakin membekuPerih
dan pedih seolah tak terobati
Hanya raungan luka yang semakin nyata


"PERGILAH"
Pergi,pergilahJangan ganggu aku lagi
Enyah,enyahlah Enyahlah kau dari pikiranku
Cukup sudah ku berlari tuk mengejarmu
Cukup sudah ku melompat tuk menggapaimu
Cukup sudah…Aku letih…
Sia-sia sudah semua yang kulakukan untukmu
Kau tak pernah peduli
padakuPeduli?
Jangankan peduli,
menolehpun tak kau
lakukan Bahkan,,,,,,
melirikpun kau enggan

Senin, 26 Mei 2008

,,,,,,^KISAHKU^,,,,,,,

Dengarkan kisahku...

Dengarkan, tetapi jangan menaruh belas kasihan padaku:

kerana belas kasihan menyebabkan kelemahan, padahal aku masih tegar dalam penderitaanku..

Jika kita mencintai, cinta kita bukan dari diri kita, juga bukan untuk diri kita.

Jika kita bergembira, kegembiraan kita bukan berada dalam diri kita, tapi dalam hidup itu sendiri.

Jika kita menderita, kesakitan kita tidak terletak pada luka kita, tapi dalam hati nurani alam.

Jangan kauanggap bahawa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama atau rayuan yang terus menerus.

Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun - tahun atau bahkan dari generasi ke generasi.

Wanita yang menghiasi tingkah lakunya dengan keindahan jiwa dan raga adalah sebuah kebenaran, yang terbuka namun rahsia hanya dapat difahami melalui cinta, hanya dapat disentuh dengan kebaikan, dan ketika kita mencuba untuk menggambarkannya ia menghilang bagai segumpal wap.

From: K3P4R4T (^_^)

^^^MIMPI^^^

Kala malam datang dan rasa kantuk membentangkan selimutnya diwajah bumi, aku bangun dan berjalan ke laut, " Laut tidak pernah tidur, dan dalam keterjagaann yaitu laut menjadi penghibur bagi jiwa yang terjaga.",

Ketika aku sampai di pantai, kabus dari gunung menjuntaikan kakinya seperti selembar jilbab yang menghiasi wajah seorang gadis.Aku meliha tombak yang berdeburan. Aku mendengar puji-pujiannya kepada Tuhan dan bermeditasi diatas kekuatan abadi yang tersembunyi di dalam ombak-ombak itu-kekuatan yang lari bersama angin, mendaki gunung, tersenyum lewat bibir sang mawar dan menyanyi dengan desiran air yang mengalir di parit-parit.

Lalu aku melihat tiga Putera Kegelapan duduk diatas sebongkah batu. Aku menghampirinya seolah-olah ada kekuatan yang menarik kutanpa aku dapat melawannya.

Aku berhenti beberapa langkah dari Putera Kegelapan itus eakan-akan ada tenaga magis yang menahanku. Saat itu, salah satunya berdiri dan dengan suara yang seolah berasal dari dalam laut ia berkata:


"Hidup tanpa cinta ibarat pohon yang tidak berbunga dan berbuah. Dan cinta tanpa keindahan seperti bunga tanpa aroma semerbak dan seperti buah tanpa biji. Hidup, cinta dan keindahan adalah tiga dalam satu, yang tidak dapat dipisahkan ataupun diubah."

Putera kedua berkata dengan suara bergema seperti air terjun," Hidup tanpa berjuang seperti empat musim yang kehilangan musim bunganya. Dan perjuangan tanpa hak seperti padang pasir yang tandus. Hidup,perjuangan dan hak adalah tiga dalam satu yang tidak dapat dipisahkan ataupun diubah."

Kemudian Putera ketiga membuka mulutnya seperti dentuman halilintar :

"Hidup tanpa kebebasan seperti tubuh tanpa jiwa,dankebebasantanpaakalsepertiroh yang kebingungan. Hidup, kebebasan dan akal adalah tiga dalam satu, abadi dan tidak pernah sirna."


Selanjutnya ketiga-tiganya berdiri dan berkata dengan suara yang menggerunkan sekali:

Itulah anak-anak cinta,
Buah dari perjuangan,
Akibat dari kebebasan,
Tiga manifestasi Tuhan,
Dan Tuhan adalah ungkapan
dari alam yang bijaksana.

Saat itu diam melangut, hanya gemersik sayap-sayap yang tak nampak dan getaran tubuh-tubuh halus yang terus-menerus.

Aku menutup mata dan mendengar gema yang barusajaberlalu.Ketika aku membuka mataku, aku tidak lagi melihat Putera-Putera Kegelapan itu,hanya laut yang dipeluk halimunan. Aku duduk, tidak memandang apa-apa pun kecuali asap dupa yang menggulung ke syurga.




^^SUARA PENYAIR^^

Berkah amal soleh tumbuh subur dalam ladang hatiku.
Aku akan menuai gandum dan membahagikannya pada mereka yang lapar

Jiwaku menyuburkan ladang anggur yang kuperas buahnya dan
kuberikan sarinya pada mereka yang kehausan.
Syurga telah mengisi pelitaku dengan minyaknya dan akan
kuletakkan di jendela.

Agar musafir berkelana di gelap malam menemui jalannya.
Kulakukan semua itu kerana mereka adalah diriku.
Andaikan nasib membelenggu tanganku dan aku tak bisa lagi
menuruti hati nuraniku, maka yang tertinggal dalam hasratku hanyalah:
Mati!
Aku seorang penyair, apabila aku tak bisa memberi, akupun tak
mau menerima apa - apa....!!!

Minggu, 25 Mei 2008

W3lc0M3 TO ^K3P4R4T^

:-),,,,,,,

halooo,,,,,,
Buwat yang ngebaca ini makasih banyak yah...!!!
tapi maaf,,,!!! blogx gak tak kasih katak coment.
cz terbukti kalo blogx uda gak ada bagus2nya....!!!
heeheeee,,,,,:-) walaupun gak ada kotak coment,,,, tapi kan kalian bisa
ngeliat n" nilai sendiri,,, gimana blogx..:-)


Tarlah aku kasih kotak comen, biar kalian bisa coment
buwat blog ku,,,!!!
yang sederhana tapi aneh...!!!
kalo kalian bisa baca dengan teliti temui keanehan diblog ini,,,,!!! :-p

sekali lagi makasihyah,,,,!!!
(^_^)
From:K3P4R4T

^ IBU ^

Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia.
Dan "Ibuku" merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.

Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.
Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibinya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa
merestui dan memberkatinya.

Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.

Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan
dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.

Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.
Penuh cinta dan kedamaian.






^MAWAR UNTUK MAMA^

Pagi menjelang
tetes embun pun datang
jatuh perlahan sekali
membasahi daun mawar
nampak segar sekali
gembira di basahi
oleh tetesan embun pagi,,,,,,
ini untukmu mama,,,,!!!




^KETIKA RINTIK MENABUH GENDANG^

Pagi tak bisa kau kutuk sunyi
ketika rintik menabuh gendang tanah
basah berkecipratan tanpa henti
sehingga menghanyutkan segala mimpi pada matahari

jangan kau selimuti bisu dengan amarah
karena hujan menyuarakan deras
hingga kesudut lamun
dan sekarung kekuatan telah
jadi pesta serigala-srigala fajar

jadi, percuma sadarmu kau
bungkam dengan dangdut atau dengan suara
karena aku akan bergegas bangun dan menulis puisi,,,,!!!